LAPMIMetro - Prestasi demi prestasi menghantarkan Aziz menjadi putra Pariwisata tingkat provinsi.
Abdul Aziz yang biasa dipanggil Aziz bersal dari Univesitas Muhamaddiyah Metro, Fakultas Hukum, berhasil petik kemenangan sebagai Putra Parwisata tahun 2022.
Dia berhasil meraih juara putra pariwisata persahabatan di tingkat provinsi Lampung.
Bukan itu saja prestasi yang berhasil diraih Aziz. Pada tahun 2019 dia berhasil menyabet juara muli meghanai sebagai ranerup dan banyak lagi prestasi sedari SD sampai ke Tingkat Mahasiswa yang telah ia raih.
Dengan prestasi-prestasi yang dia dapatkan pada umur yang tergolong muda, dia berhasil mengharumkan nama Universitas Muhamaddiyah Metro dan membuat rektor bangga dan meberi apresiasi kepada Aziz.
"Saya hargai apa yang telah Aziz capai dan saya apresiasi prestasi m-prestasi yang telah diperoleh Aziz. Dikembangkan lagi, kami selaku pihak kampus akan memfasilitasi untuk pekembangan Ajis ke depannya," ucap rektor saat ditemui di ruangnya (7/03/22).
Drs. H. Jazim Ahmad, M.Pd. selaku rektor juga turut bangga dan mengajak Aziz untuk memberikan contoh kepada seluruh mahasiswa Universitas Muhammaddiyah Metro.
Ia menyebut ini sebagai nilai jual UM Metro bahwa kampus bisa mencetak mahasiswa yang berprestasi.
Ke depan beliau akan mengajak Aziz untuk melakukan podcast.
"Semoga bermanfaat prestasi yang Aziz dapatkan, kita akan mengangkat berita ini. Kita akan podcast bareng untuk menceritakan pengalaman yang Aziz dapet selama ini," pungkasnya.
Aziz juga turut bangga atas apa yg dia peroleh dan apa yang sudah rektor tawarkan.
Aziz mewakili UM Metro saat pemilihan putra pariwisata dan juga mewakili fakultas hukum.
“Allhamdullilah saya berhasih menjadi putra pariwisata persahabatan tingkat provinsi sekaligus mewakili UM Metro. Terima kasih apresiasi yang telah diberikan ke saya,” katanya.
“Saya juga berterima kasih juga kepada kawan-kawan yang selalu support saya dalam setiap kegiatan, tidak terlepas juga campur tangan kanda/yunda yang berada di organisasi external (OKP) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) wabil khusus Komosariat Hukum yang telah membimbing saya. Karena kalau kurangnya bimbingan dari kanda/yunda mungkin saya tidak maksimal dalam proses,” tukasnya.
Penulis: Fahri Nadjimudin Marga