Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Metro, ah mendengar namanya saja saya sudah terbayang bahwa Himpunana ini sedang tidak baik-baik saja atau memang sudah baik-baik saja tapi justru saya yang tidak menyadari *ups, semoga saja pikiranku ini sedang kacau karena menilai Himpunan ini bagaikan kapal yang terbelah menjadi dua dimana kapal ini hampir tenggelam.
Apakah kapal ini akan dibiarkan terbengkalai dan tenggelam atau diperbaiki dan berlayar kembali. Yaps, seperti keadaan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Metro sekarang yang sampai saat ini tidak menemui titik temu untuk bersama-sama memperbaiki Himpunan tercinta ini. Entah kapan permasalahan ini akan selesai, dimana kalian yang berkepentingan di cabang, apakah kalian sedang mengurusi urusan pribadi kalian sampai kalian lupa sudah membuat Himpunan ini karam lalu apakah kalian tidak perduli dengan adik-adik kalian yang ada di Komisariat yang sangat amat ingin berproses sebagaimana semestinya di HMI, jangan karena kalian kami yang terkena imbasnya sampai kami yang ingin followup saja sebenarnya tidak diperbolehkan dikarenakan Cabang pun belum terbentuk struturalnya.
Jangakan struktural, KONFERCAB saja
tidak berjalan dengan lancar. Sangat amat disayangkan disaat KONFERCAB kenapa
kalian para panutan justru memberi contoh yang tidak baik kepada adik-adiknya
dengan melakukan chaos dalam forum sampai kamipun geleng-geleng kepala dengan
kelakuan kalian dan sampai polisi pun turun tangan, apakah seperti ini Himpunan
Mahasiswa Islam yang katanya kader-kadernya berintelektual tetapi justru
menggunakan otot dan keegoisan diwaktu itu. Apasih pentingnya jabatan jika
sampai merusak Himpunan tercinta kita ini.
Seperti yang kita tahu didalam KONFERCAB tahun lalu memiliki dua kandidat untuk mencalon sebagai ketua umum selanjutnya, dengan cara bertarung apakah hanya omong kosong dimana kalian sering berucap “Berteman melebihi saudara” apakah saudara dalam menyelesaikan masalah dengan cara bertarung? Bukankah kita diajarkan di Himpunan untuk musyawarah? Huft dua kubu yang saling mementingkan kepentingan pribadinya masing-masing tanpa memikirkan bagaimana keadaan kedepannya, katanya kader HMI pintar dalam analisis SWOT tapi kenapa kalian tidak memakai metode itu untuk menemukan kemungkinan terburuknya yang sekarang skita semua rasakan.
Apakah kalian tidak menggunakan analisis tersubut karena gelapnya pikiran kalian tentang jabatan dan jabatan. Apakah di. HMI ada jenjang tambahan? LK1,LK2,LK3,SC lalu harus menjadi ketua umum? Apakah jenjang LK1,LK2 itu hanya untuk kepentingan kalian mencalonkan diri sebagai ketua umum bukan untuk mengabdi di Himpunan ini? Haha, sangat lucu kalian wahai yang maha kanda. Lihatlah logo HMI diatas kata-kata ini dan anggaplah kedua ujung tali itu sebagai ego kalian. Tariklah ego itu agar Himpunan tercinta kita ini dapat kembali menyatu. Soal sempurna atau tidak hasilnya nanti, itu bisa kita perbaiki bersama-sama. Lekas membaik Himpunanku, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Penulis : Muhammad Ridho Anugrah