Refleksi 74 Tahunnya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)


Berdiri pada tanggal 5 Februari 1947 yang digagas oleh Lafran Pane, seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam (STI) yang sekarang menjadi (UII), Himpunan Mahasiswa Islam sebagai Organisasi Islam tertua dan terbesar di Indonesia.


Melalui latar belakang yang suci, Ayahanda Lafran Pane beserta 14 pendiri lainnya berhasil mengantarkan HMI menjadi organisasi kemahasiswaan yang melahirkan banyak tokoh dari semua bidang yang telah berkarya dan mengabdi untuk bangsa.


Dalam kiprahnya, HMI sudah banyak melahirkan tokoh besar. Sebab, sejak berdirinya, HMI telah konsisten memfungsikan diri sebagai organisasi kader bukan organisasi massa, hal ini tertuang dalam Anggaran Dasar (AD) HMI Pasal 8.


Sebagai organisasi Islam tertua di Indonesia, HMI sebagai wadah mahasiswa untuk mengasah kemampuan, ide, dan inovasi dalam berbagai bidang. Selayaknya seorang mahasiswa yang mampu melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan semangat Ke-Islaman dan Ke-Indonesian.


Kita lihat hari ini, HMI mengalami suatu bentuk kemunduran seperti memudarnya tradisi intelektual dan daya kritis yang menurun. Itu menjadi suatu bentuk kemunduran HMI pada saat ini, ditambah lagi dengan isu dualisme dari tataran Pengurus Besar sampai cabang-cabang yang sarat akan politisasi kekuasaan.


Rasanya, sekarang HMI bukan lagi sebagai organisasi perjuangan melainkan organisasi kepentingan, di mana banyaknya oknum-oknum yang memanfaatkan nama HMI sebagai tipu daya untuk kepentingan pribadi.


Dulu,mungkin HMI banyak melahirkan tokoh-tokoh dengan daya juang yg tinggi. Indepedensi seolah menjadi harga mati untuk para kader HMI. Sedangkan, saat ini HMI bagaikan sebuah pohon tinggi yang selalu diterpa angin kencang, tapi tidak akan membuat eksistensi HMI menjadi pudar.


Semangat juang kader, untuk melakukan proses  kaderisasi, menunjukan bahwa HMI masih optimis dan akan terus selalu berjalan. Terlebih, selama proses kaderisasi terus berjalan.


Di usia HMI yg ke 74 ini, tentunya sudah tidak diragukan lagi dalam mengawal cita-cita bangsa Indonesia. Namun, apakah HMI masih relavan dalam mengawal kemajuan zaman saat ini. Apa lagi, mengingat dalam menyambut Bonus Demografi,  kader HMI harus bertindak dalam menyongsong generasi emas 2045 dengan  suatu tindakan nyata untuk mempersiapkan diri menjadi generasi emas kemudian.


Di akhir, saya ingin mengucapkan:

Selamat Milad Himpunanku. Semoga engkau terus melahirkan kader-kader militan serta selalu menjunjung tinggi semangat ke-Islaman dan ke-Indonesiaan agar Terwujudnya Masyarakat Adil Makmur yang Diridhoi Allah SWT.


Yakinkan dengan Iman.

Usahakan dengan Ilmu.

Sampaikan dengan Amal.


Yakin Usaha Sampai!

 

Penulis: Agung Satria, Kader HMI Cabang Kotabumi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama