Bandarlampung, LAPMInews - Lembaga Pers Mahasiswa Islam HMI Cabang Bandar Lampung mengadakan diskusi online dengan tema ‘Menakar kebijakan pemerintah pusat dan daerah terhadap pandemi global covid-19’, Sabtu (4/4/20).
Diskusi Online yang diikuti 257 peserta ini berasal dari berbagai Universitas di seluruh Indonesia.
Salah satu pemateri diskusi Indra Bahari, Demisioner Ketua Umum HMI Komisariat Syarkum Cabang Kabupaten Bandung mengatakan, pemerintah pusat lambat dalam menyiapkan pelayanan dasar, termasuk jaminan kesehatan.
"Rasanya negara kekurangan waktu untuk itu semua. Tapi anehnya, negara masih punya waktu untuk membina ideologi warga," kata dia.
Ia berharap, Pemerintah Pusat menyelesaikan pandemi covid-19 dengan serius dan membuat masyarakat tenang berada di rumah selama pandemi.
Senada dengan Indra, Kordinator Wilayah III ISMEI (Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia) Mauldan Agusta Rifanda mengatakan, selama di rumah masyarakat bisa melakukan banyak hal yang produktif.
"Jika kuliah bisa lewat online, maka diskusi mengenai isu-isu terkini juga harus nya tetap berlangsung meskipun via online," ujar Mahasiswa Ekonomi Universitas Lampung ini.
Ia sangat mengapresiasi diskusi online yang diadakan Lapmi untuk mengisi kegiatan dengan bermanfaat.
Lanjut Mauldan; harus berapa lagi yang mati di Provinsi Lampung? Baru pemerintah perketat pintu-pintu masuk Provinsi lampung, Mengerakan RT-RT, kepala-kepala desa bukan untuk politik praktis aja mereka digerakinnya. Sampai kapan Corona di Lampung akan berlangsung? Cukup tidak ruangan isolasinya?
Meskipun masih ada ruang isolasi yang belum terisi, namun pemerintah harus punya opsi tempat yang lebih jika ternyata membludak pasien positif Provinsi Lampung. Jangan membludak dulu baru bikin ruangan isolasi. Selama buat dan nyiapin ruangan, kan berpotensi menularkan ke yang lain. Jika sudah siapkan ruangan lebih ternyata pasien tidak sebanyak ruangan itu, ya alhamdulillah tinggal fungsikan kembali ruangan yang terpakai tersebut sebagaimana mestinya.
Terakhir, Sofian Hendarsyah selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa antusiasme peserta diskusi sangat luar biasa, sehingga sulit dibendung.
“Antusias peserta Diskusi Online sulit dibendung karena keresahan mereka terhadap pemerintah dalam menghadapi Wabah Covid-19 Virus Corona. Dan kedepannya pemerintah harus benar-benar menyampaikan informasi sebaik-baiknya, sehingga rasa takut masyarakat menghadapi masalah Pandemi Global Covid-19 Virus Corona,” pungkasnya.
Penulis : Wildan Hanafi