Metro, LAPMInews - Nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) melemah pada perdagangan pasar spot hari ini dengan penutupan harga senilai Rp 15.912 per USD. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak krisis (1998) ketika rupiah mencapai 16.800/USD.
Ibrahim selaku Direktur PT TRFX Garuda Berjangka mengatakan, lemahnya rupiah disebabkan kondisi dunia yang panik akibat penyebaran wabah virus corona. Informasi dari dalam negeri, pasar meragukan cara upaya pemerintah menangani covid-19.
"Apa yang dilakukan oleh Bank Indonesia sudah mengikuti anjuran bank sentral global, namun BI tidak bisa menjaga stabilitas mata uang Rupiah akibat pasar yang panik karena dinamika dinamika penyebaran virus corona sangat cepat," ujar Ibrahim seperti dilansir merdeka.com, Kamis (19/3/2020).
Menurut Ibrahim, bertambahnya kasus positif covid-19 membuat pelaku pasar untuk menghindar dari aset beresiko diantaranya mata uang rupiah.
"Level 16.000 adalah level kunci, di mana apabila terlewati maka rupiah akan terus melemah dan dalam kondisi saat ini, wajar kalau rupiah bisa bertengger di 16.500 di bulan April 2020," tambahnya.
Sedangkan dari info yang diakses melalui mobile banking BCA pada Kamis (19/3) sore, terlihat posisi jual di Rp 16.225,00 per USD dan posisi beli Rp 16.025,00.
Sementara, kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan, pelemahan Rupiah menyentuh Rp 15. 712 per USD diabnding hari sebelumnya Rp 15.223 per USD.
(Yomi)
Tags:
Berita