KIDS JAMAN NOW


Oleh: Nurmalla Kurniaty

Mengapa generasi milenial saat ini menjadi perbincangan publik? mulai dari segi pendidikan, moral, etika, budaya, dan sampai teknologi. Dikarenakan semua ini sangat jauh berbeda dari generasi sebelumnya. Generasi zaman sekarang identik dengan anak muda yang masih “bau kencur” atau belum berpengalaman. Tidak hanya ini, generasi zaman sekarang pun bisa dikatakan sebagai generasi yang labil
dimana mereka memiliki tingkat emosional yang tidak dapat diatur dan cenderung memiliki pola pikir idealis namun tidak realistis.

Diera milenial sekarang ini, banyak penyakit baru yang tumbuh dalam masyarakat termasuk mahasiswa. Dimana mereka memiliki kebiasaan negatif yang cenderung destruktif, baik dari segi pemikiran ataupun tindakan, yang bahkan sekarang merajalela ataupun membudaya dikalangan masyarakat itu sendiri. Generasi milenial memiliki karakteristik yang khas mulai dari TV yang berwarna, Kendaraan, smartphone dan internet yang sekarang menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

Pada saat ini generasi milenial sedang belomba-lomba dalam mencari eksistensi media social dan tidak hanya remaja yang berlomba-lomba untuk mencari eksistensi di media sosial namun kaum lanjut usiapun sudah mulai menjamur dalam media sosial untuk mencapai elektabilitas mereka. Generasi milenial dikenal sangat cuek terhadap perkembangan perkembangan politik dan ekonomi. Mereka memilih untuk mengejar nilai-nilai kebebasan. Seperti party, nongkrong di cafe, dan bahkan pergaulan bebas. Sekolah ataupun kuliah hanya sekedar jadi ajang pamer harta orang tua yang dimana hal ini menjadi perjuangan bagi tipe BPJS “Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita”.

Kemajuan dalam bidang teknologi memiliki peran penting untuk generasi milenial, maraknya minat masyarakat terhadap smartphone sehingga smartphone bisa dikatakan otaknya manusia, dan tidak bisa dibayangkan jika generasi milenial tidak memiliki smartphone maka akan menimbulkan boomerang bagi orang tuanya. Tidak sedikit generasi minelinal yang menggunakan smartphone dalam hal negatif.

Contohnya :
1) Mengakses situs porno,
2) Menyalahgunakan media sosial, dan
3) Mengenal atau mengakses narkotika.

Mahasiswa sebagai generasi milenial mau tidak mau dituntut harus dapat beradaptasi dengan kemajuan ini agar tidak termakan zaman. Namun, realitanya justru menjadi pisau bermata dua, dan dalam hal ini tergantung bijak atau tidaknya seorang mahasiswa menyikapinya.

Himpunan mahasiswa islam adalah organisasi pengkaderan yang mempunyai tujuan sempurna yaitu “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT”. Dalam perkaderan anggota-anggota baru diperkenalkan dengan pemikiran-pemikiran kritis, dihadapkan dengan tantangan yang menguji kemampuan pemikiran kita dan dalam tingkat yang ekstrim menggoda ketegukan iman kita. Tentu perkaderan bukan ruang indoktrianisasi semata. Tak ada disini usaha-usaha untuk menancapkan haluan pemikiran tertentu dimana mereka tidak punya ruang untuk memberi penilaian koreksi dan sikap. Perkaderan adalah lingkungan atau wadah yang memacu kita demi memperoleh kemerdekaan yang berfikir dan mengembangkan pemikiran-pemikirannya.

Kader HMI adalah bagian dari tujuan organisasi Himpunan Mahasiswa Islam itu sendiri yang memiliki 5 insan cita yaitu sebagai insan akademis, pencipta, pengabdi, bernafaskan islam, dan bertanggung jawab. Untuk hal ini kader HMI dituntut keras agar bisa memanfaatkan kemajuan teknologi masa kini :

 Contohnya yakni : meningkatkan budidaya literasi dan hindari pembuatan konsep kegiatan dalam pelaksanaan teknis yang sering kali dipublikasikan dalam chat group, dimana membutuhkan smartphone dan internet.

Karena hakekatnya smartphone dibuat untuk mempermudah manusia mengakses segala bidang dan segala bentuk informasi baik dalam negeri maupun luar negeri. Namun hal-hal seperti itulah yang menimbulkan minat masyarakat untuk berbudaya literasi sangat minim, dan tidak dapat dipungkiri banyak kader HMI yang sekarang terkena wabah penyakit seperti ini.

Sudahkan Himpunan Mahasiswa Islam yang berdiri pada tanggal 05 Februari 1947 atau bertepatan pada tanggal 14 Rabiul Awal 1366H menjadi pelapor yang baik untuk masyarakat namun dengan candu smartphone dan media sosial yang membuat para kader HMI ikut dalam mencari esistensi media sosial dengan gejala-gejala kekinian yang tak ada habisnya. Sebagai kader HMI yang memiliki tujuan sempurna
baik dalam ahlak maupun pemikiran. Pada hakekatnya HMI bukanlah organisasi massa dalam pengertian fisik dan kuantitatif, sebaliknya HMI secara kualitatif merupakan lembaga pengabdian dan pengembangan ide. Bakat dan potensi yang mendidik, memimpin dan membimbing anggota-anggotanya yang mencapai tujuan dengan cara-cara perjuangan yang benar dan efektif. Dasar motivasi yang paling
dalam bagi HMI adalah ajaran islam karena islam adalah ajaran fitrah, maka pada dasarnya tujuan daripada kehidupan manusia yang fitri, yaitu tunduk kepada fitrah kemanusiaan. Tujuan kehidupan manusia yang fitri adalah kehidupan yang menjamin adanya kesejahteraan jasmani dan rohani secara seimbang atau dengan kata lain kesejahteraan sepritual.

Kesejahteraan yang akan terwujud dengan adanya amal saleh, yang dilandasi dan dibarengi dengan keimanan yang benar dalam amal kemanusiaan inilah manusia akan dapatkan kebahagiaan dan kehidupan yang sebaik-baiknya. Perwujudan dari pada pelaksanaan nilai-nilai tersebut adalah berupa amal saleh yang terlaksana secara benar dan sempurna apabila dibekali dan didasari oleh imam dan ilmu pengetahuan. Sesungguhnya kelahiran HMI dengan rumusan tujuan seperti pasal 4 Anggaran Dasar tersebut dalam rangka menjawab dan memenuhi kebutuhan dasar bangsa Indonesia setelah mendapat kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 guna memformulasikan dan merealisasikan cita-cita hidupnya.

Suksesnya anggota HMI adalah membina dirinya untuk mencapai insan cita HMI sebagai “Intellectual Community” atau kelompok intelegensi yang mampu merealisasikan cita-cita generasi dan bangsa dalam suatu kehidupan masyarakat yang religious, sejahtera, adil dan makmur serta bahagia (masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT).

Itulah sedikit permasalahan tentang kader HMI di Era Milenial. Semoga menambah wawasan dan membuka pikiran kamu tentang identitas generasimu. Berekspresilah dalam Kreatifitas , dan Jadilah Generasi yang Bermanfaat untuk Bangsa kita yaitu Bangsa INDONESIA..!! YAKUSA…!!!



______
Tentang Penulis:
Nama : Nurmalla Kurniaty

Tempat dan tanggal lahir : Sukaraja Nuban,14 Januari 2001
Alamat : Gedung dalem komplek hankam jurai wira no.63
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Metro
Asal : HMI Komisariat Hukum Universitas Muhammadiyah
Telephone : 085838699266

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama