Puisi Cinta?
Karya: Oktriyana Dewi
***
Karya: Oktriyana Dewi
***
Pernah kita menatap satu sama lain
di tengah keramaian yang tak pernah
menatap kita. Kudengar kau bertanya,
di tengah keramaian yang tak pernah
menatap kita. Kudengar kau bertanya,
tapi hujan selalu punya alasan
untuk mengetuk kaca jendela
dan menjeda kata-katamu
sebelum tuntas temu;
sebelum menitis rindu.
untuk mengetuk kaca jendela
dan menjeda kata-katamu
sebelum tuntas temu;
sebelum menitis rindu.
Tapi aku selalu ingin berlama-lama
jatuh hati di hatimu;
seperti gerimis yang rebah di pundakmu;
atau Narsisus yang menemukan bayang wajah
di wajah air.
jatuh hati di hatimu;
seperti gerimis yang rebah di pundakmu;
atau Narsisus yang menemukan bayang wajah
di wajah air.
Tapi waktu memainkan perannya. Dan aku
selalu ingin menemuimu
di keramaian yang tak memedulikan kita
yang saling menemukan diri masing-masing
berwujud lain orang.
selalu ingin menemuimu
di keramaian yang tak memedulikan kita
yang saling menemukan diri masing-masing
berwujud lain orang.
Pernah kudengar sebuah tanya,
"Siapa namamu?"
"Siapa namamu?"
Metro, 09 Desember 2018.
Tags:
Puisi