Oleh: Chairul Aji Bangsawan
HMI didirikan bukan tanpa alasan yang jelas dan ideologis. HMI didirikan berangkat dari kekhawatiran dan kesadaran kritis atas kondisi Islam dan Indonesia pada waktu itu. Berangkat dari sebuah keyakinan yang diletakkan sebagai prinsip dasar kesadaran dalam berfikir dan bertindak, yaitu keyakinan bahwa tidak ada kebenaran selain Islam, yang dimaknai sebagai komitmen terhadap kebenaran. setiap kader HMI mempunyai kewajiban untuk bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT dan melanjutkan perjuangan dalam rangka mencapai kemaslahatan umat dan bangsa, sehingga dibutuhkan kader yang berwawasan keislaman, keindonesiaan, dan kemahasiswaan dengan lima kualitas insan cita dan bersifat independen dalam rangka mengemban amanah organisasi. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi kader berfungsi dan berperan dalam pembangunan Sumber Daya Manusia melalui olah sikap, nalar, dan perilaku. Proses pengkaderan HMI adalah menerapkan proses internalisasi nilai-nilai moral dan kebenaran, baik dalam nilai keislaman, kebangsaan dan kemahasiswaan.
Organisasi ini senantiasa terus berganti dengan pola dibina untuk kemudian membina. Dengan demikian proses pembelajarannya dapat menyeluruh kepada semua kader dan diharapkan akan terbentuk sosok kader-kader yang memiliki integritas pribadi yang tangguh, bertaqwa kepada Allah SWT, cerdas, militant, kritis, dan berani untuk melawan demi kebenaran. Kualitas lima insan cita HMI adalah merupakan dunia cita yang terwujud oleh HMI didalam pribadi seorang manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan seta mampu melaksanakan tugas kerja kemahasiswaan dan dalam implementasi kualitas lima insan cita ini akan menciptakan “Intelectual Community” atau kelompok intelegensi yang mampu merealisasi cita-cita umat dan bangsa dalam suatu kehidupan masyarakat yang sejahtera spritual adil dan makmur serta bahagia (masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah SWT) Kurangnya pemahaman tentang kualitas lima insan cita pada saat ini membuat kader bingung akan peran dan tanggung jawabnya atas masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT. Yang seharusnya Setiap anggota HMI berkewajiban berusaha mendekatkan kualitas dirinya pada kualitas insan cita HMI, Tetapi sebaliknya HMI berkewajiban untuk memberikan pimpinan-pimpinan, bimbingan dan kondusif bagi perkembangan potensi kualitas pribadi-pribadi anggota-anggota dengan memberikan fasilitas-fasilitas dan kesempatan-kesempatan kepada setiap kader HMI. Dan pengkaderan berfungsi memberikan kemampuan tertentu kepada para pesertanya sehingga para kader nantinya mempunyai kualitas 5 insan cita.
Latihan kader merupakan media perkaderan formal HMI yang dilaksanakan secara berkesinambungan serta menuntut persyaratan tertentu dari para pesertanya. Pada masing-masing jenjang latihan ini menuntut pada pembentukan watak dan karakter kader HMI melalui transfer nilai , wawasan dan ketermpilan serta pemberian rangsangan dan motivasi untuk mengaktualisasikan kemampuannya sehingga nantinya kader dapat memiliki kualitas yang diakui dan berguna untuk masyarakat dan bangsa. adapun training formal di HMI meliputi hal hal sebagai berikut :
1. Basic Training (Latihan Kader I)
2. Intermediate Training (Latihan Kader II)
3. Advance training (Latihan Kader III)
Dan menurut saya setiap anggota HMI berkewajiban berusaha mendekatkan kualitas dirinya pada kualitas insan cita HMI. Tetapi juga sebaliknya HMI berkewajiban untuk memberikan pimpinan, bimbingan dan kondusif bagi perkembangannya potensi kualitas pribadi-pribadi, anggota-anggota dengan memberikan fasilitas-fasilitas, dan kesempatan-kesempatan kepada setiap kader HMI, dan Untuk setiap anggota HMI harus mengembangkan sikap mental pada dirinya yang independen.
Dan Insan cita HMI pada suatu waktu akan menjadikan Ïntelectual community”atau kelompok intelegensia yang mampu merealisir citacita umat dan bangsa dalam suatu kehidupan masyarakat yang sejahtera spiritual, adil dan makmur serta bahagia (masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT). Lima insan cita tersebut pada dasarnya harus dipahami dalam tiga kualitas insan Cita yaitu kualitas Insan akademis, kualitas insan pencipta dan kualitas insan pengabdi. Ketiga kualitas insan pengabdi tersebut merupakan insan Islam yang terefleksikan dalam sikap senantiasa bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
Dan yang menjadi tugas HMI hari ini adalah bagaimana permasalahan ini dapat teratasi demi terwujudnya tujuan HMI, karena memang permasalan yang dihadapi sangatlah serius sebab, lima kualitas insan cita adalah sebagai jati diri kader HMI, dengan kualitas ini saya yakin dapat menunjang kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara. dan suduh cukup kita terlena terhadap masa masa yang membanggakan yang sudah dilewati oleh para pendahulu pendahulu kita sebelumnya, bergerak dan teruslah kita bergerak demi bangsa dan Negara ini, dan jangan pernah kita untuk berhenti.
______
Tentang Penulis:
Chairul Aji Bangsawan merupakan Wasek PA HMI Cabang Metro periode 2018/2019.
Tentang Penulis:
Chairul Aji Bangsawan merupakan Wasek PA HMI Cabang Metro periode 2018/2019.
Tags:
Opini