Oleh: Yuki Akbar (Wasek Bidang PPD HMI Cabang Metro)
Apa kabar wahai guru? Yang katanya pahlawan tanpa tanda jasa, mengajar tanpa pamrih, atau apalah. Dahulu tak ada yang lebih hebat selain beliau, tak ada yang baik selain beliau.
Walaupun harus mengunakan sebilah rotan untuk mengajari kita banyak hal. Itupun, murni demi kebaikan anak didik. Dahulu tak ada yang namanya finger print atau sebagainya untuk mengecek kehadiran para pegawai.
Tapi? Para pendidik terdahulu tidak ada yang telat, maupun sengaja datang telat. Guru jaman dahulu lebih banyak menekan ketimbang memaksa, lebih menekan soal menghafal pelajaran. Niat para pengajar dahulu murni, demi mencerdaskan kehidupan anak bangsa.
Tapi bagaimana dengan para pendidik jaman now? Toh bukannya ini sudah rezimnya Pak Jokowi, seharusnya sudah lebih baik lagi dong ketimbang rezimnya Pak Harto, tapi nyatanya? Masih banyak guru maupun dosen yang berkeliaran pada jam pelajaran, saat ditanya malah beralasan konyol toh saya sudah kasih tugas ke mereka.
Guru maupun dosen saat ini cenderung ingin menyamakan isi pikiran atau benak anak didik dengan pikiran mereka, padahal tiap anak-anak diciptakan unik, memiliki kepandaian dan kreativitas yang berbeda satu diantara yang lain.
Banyak anak didik yang bunuh diri akibat tak lulus kuliah, banyak juga para pendidik yang juga beralasan, toh ini juga bukan salah saya, anak didik itu yang bodoh.
Jika memang anda yang mendidiknya, mengapa anak didik anda masih saja bodoh? Bukannya setiap manusia dilahirkan cerdas. Mau alasan apa? Gaji? Bukannya gaji kalian para pendidik sudah terjamin? Adakah gaji guru serendah Bapak Oemar Bakrie?
Untuk para pendidik yang juga baca tulisan ini, saya harap jangan disimpan dalam hati (baper), karna ini murni opini.
Anda pengajar bukan berarti tidak boleh diajar. Semua berhak menegur, tidak terkecuali saya. Andapun berhak menegur saya.
Ken Blanchard pernah berkata, "peranmu sebagai pemimpin itu jauh lebih penting dari apa yang kau bayangkan. Kau (guru) memiliki kekuasaan untuk membantu orang menjadi sang juara." Jadilah pendidik yang adil, dan berbuat adil lah kepada anak didikmu.
Tags:
Opini